Menghitung Ubinan Tanaman Padi

Untuk menghitung perkiraan produksi panen padi biasanya digunakan 2 cara yaitu :
1. UBINAN
Alat/bahan yang perlu dipersiapkan : set alat ubian atau meteran, tali, ajir, sabit/sabit bergerigi, terpal, tampah, karung dan timbangan.Waktu ubinan yang terbaik jam 9-12 siang.
Cara ubinan : 
  • Pilih 2 lokasi yang akan dijadikan tempat ubinan (misal titik A dan B)
  • Ukur menggunakan meteran kedua lokasi tersebut dengan jarak panjang dan lebar masing-masing 2,5 meter
  • Beri tanda hasil pengukuran dari kedua lokasi tersebut menggunakan alat ubinan, ajir atau  tali
  • Panen lokasi yang sudah diberi tanda menggunakan sabit/sabit bergerigi
  • Rontokan gabah dari malainya pada tempat yang telah diberi alas terpal
  • Bersihkan kotoran yang ada pada gabah menggunakan tampah
  • Timbang hasil dari kedua lokasi ubinan tersebut (misal titik A= 4,5 kg dan titik B= 5 kg)
Cara menghitung ubinan :
Misal dari hasil timbangan diatas adalah titik A= 4,5 kg dan titik B= 5 kg
Maka untuk menghitungnya adalah : 
  • Jumlahkan dahulu hasil timbangan kedua titik kemudian dibagi 2 -- (4,5 kg + 5 kg) : 2 = 5,25 kg
  • Karena jarak ubinannya 2,5m x 2,5m maka luas ubinan adalah 6,25m2
  • Rumus ubinan/perkiraan = hasil rata-rata timbangan x (10.000 m2 : luas ubinan)
  • Perkiraan produksinya = 5,25 kg x (10.000 m2 : 6,25 m2) -- 5,25 kg x 1.600 = 8.400 kg/Ha GKP
  • Jadi hasil perkiraan produksi adalah 8.400 kg/Ha atau 8.4 ton/Ha GKP
 2. MENGHITUNG 4 FAKTOR PENTING DALAM KEGIATAN UBINAN
     4 Faktor penting yang harus di hitung tersebut adalah :
  1. Jarak tanam
  2. Jumlah anakan per rumpun
  3. Jumlai bulir per malai
  4. Jumlah bobot atau gram per 1000 bulir
Caranya pertama kita harus menentukan 2 lokasi atau titik seperti diatas (misal titik A dan titik B). Jumlah populasi atau rumpun kalau jarak tanam 25x25cm adalah 160.000 rumpun/Ha, bulir yang dihitung adalah bulir yang ada isinya bukan yang hampa. 
Misal lokasi 1:
- Jumlah anakan per rumpun ada 15 anakan
- Jumlah bulir per malai ada 110 bulir
- Jumlah gram per 1000 bulir -- misal rata-rata sekitar 30 gram
Misal lokasi 2 :
- Jumlah anakan per rumpun ada 17 anakan
- Jumlah bulir per malai ada 120 bulir
- Jumlah gram per 1000 bulir -- misal rata-rata sekitar 30 gram

Rata-rata dari kedua lokasi adalah:
 - Jumlah anakan per rumpun : (15+17):2 = 16 anakan
- Jumlah bulir per malai : (110+120):2 = 115 bulir
- Jumlah gram per 1000 bulir : (30+30):2 =30/1000 

Rumus = (jumlah rumpun per Ha) x (jumlah anakan) x (jumlah bulir) x (berat per 1000 bulir)
             = (160.000) x (16) x (115) x (30/1000)
             = 8.832.000 gram -- 8.832 kg/Ha
             = 8,832 ton/Ha GKP

Konversi GKP ke GKG dan GKG ke Beras
Nilai konversi tiap provinsi berbeda-beda, seperti data di bawah ini : 
 
 Sumber : BPS

Contoh konversi : Untuk NTB 
Dari hasil ubinan didapat 8,4 ton/Ha GKP
Maka untuk GKG = 8,4 ton GKP x 82,74 % = 6.95 ton GKG ( Nilai GKP ke GKG didapat dari tabel) 
Sedangkan untuk beras = 6.95 ton GKG x 62,74% = 4,36 ton beras
untuk angka konversi dari GKG ke Beras diperoleh 62.74 % yang sering disebut rendemen pengilingan lapangan merupakan angka yang dirilis oleh BPS dan direktorat jendral Pengolahan dan Pemasaran Hasil pertanian, Kementrian Pertanian. Angka tersebut merupakan hasil survei Susut panen dan pasca panen yang dilakukan BPS tahun 2005 s.d 2007. ( disperta.jambiprov.go.id) 

1 komentar:

 
  • Media Penyuluhan © 2012 | Designed by Rumah Dijual, in collaboration with Web Hosting , Blogger Templates and WP Themes