Budidaya Lele di Kolam Terpal


Usaha ternak atau budidaya ikan lele memang masih menjadi daya tarik dan banyak diminati masyarakat Indonesia. budidaya ikan lele selain memiliki nilai ekonomis, juga relatif lebih mudah dan murah dalam teknik budidayanya. Salah satu dari beberapa kemudahan teknik budidaya ikan lele ini adalah sifatnya yang tidak memerlukan persyaratan khusus tempat atau kolam pemeliharaan. Berangkat dari hal tersebut, maka berkembanglah sistem budidaya ikan lele dalam kolam menggunakan terpal.  Mari kita analisa keunggulan dan peluang usaha ternak lele dengan sistem kolam terpal tersebut…
Keunggulan Kolam Terpal dalam Budidaya Lele
Berikut adalah beberapa keuntungan dari teknik budidaya ikan lele dengan menggunakan kolam terpal
Menambah Peluang Baru Budidaya di Lahan yang Terbatas
Pada awalnya, budidaya ikan lele banyak dilakukan di kolam-kolam konvensional seperti kolam tanah, kolam tembok, kolam beton, atau bahkan di kolam yang terbuat dari fiber glass.Namun seiring makin berkembangnya teknik budidaya, maka berkembang teknik budidaya lele dengan memanfaatkan terpal, atau dikenal dengan nama kolam terpal.
Pada perkembangan selanjutnya, teknik kolam terpal ini malah disukai oleh masyarakat perkotaan, teknik ini sangat disukai karena cocok dilakukan tanpa memerlukan lahan yang luas, bahkan bila perlu lahan bekas garasi mobil saja bisa dimanfaatkan, atau pekarangan sempit di belakang rumah.
Teknik Praktis namun Memiliki Tingkat Keberhasilan Tinggi
Proses pembuatan kolam terpal tergolong sangat praktis dan mudah.  Pengerjaan pembuatannya mungkin hanya dibutuhkan beberapa jam saja.  Jauh berbeda dengan misalnya kalau kita mempersiapkan kolam tanah atau kolam tembok, waah…hitungannya berhari-hari.
Waktu produksi lebih cepat.  Kolam terpal setelah panen hanya cukup dibersihkan dan diisi air baru.  Berbeda dengan kolam konvensional yang perlu waktu kurang lebih seminggu agar bisa digunakan kembali, mengingat tanah harus diolah, dijemur, dan dikeringkan.
Pemakaian air lebih irit
Berdasarkan beberapa hasil penelitian, tingkat kelangsungan hidup atau SR (survival rate) lele yang dipelihara dalam kolam terpal dapat mencapai 80%, ini lebih tinggi dibandingkan bila di kolam konvensional yang hanya 50-60%.
Posisi kolam terpal bisa dipindah
Kolam terpal apabila tidak dipakai bisa dilipat untuk digunakan kembali lain waktu.
Cocok untuk Kawasan atau Daerah yang Kritis Air
Teknik ini memungkinkan budidaya dapat dilakukan pada daerah yang supplai airnya kurang atau jauh.  Teknik ini tidak memerlukan air yang mengalir dan dapat mengurangi resiko kebocoran-kebocoran air seperti yang biasa terjadi pada kolam konvensional.
Keuntungan Teknis dan Finansial
Secara teknis, banyak kemudahan dengan budidaya menggunakan kolam terpal.  Mulai dari teknis pembuatan, pemeliharaan sampai ke tahap pasca panen relatif lebih mudah dibandingkan kolam konvensional.
Pencegahan dan pengendalian hama maupun penyakit lebih mudah sehingga persentase SR lebih tinggi dibandingkan pada kolam biasa.
Hal tersebut tentu saja akan berkorelasi dengan biaya yang harus kita keluarkan.  Biaya yang harus dikeluarkan, secara sederhana apabila kita bandingkan akan jauh lebih murah dibandingkan kolam tembok atau tanah.
Kualitas Produk lebih Diminati
Hasil budidaya lele dalam kolam terpal akan menghasilkan ikan lele yang tidak berbau ‘lumpur’, yang mana bau lumpur tersebut biasanya dihasilkan dari budidaya lele dengan kolam tanah atau tembok.  ‘Bau lumpur’ ini rata-rata ternyata menurunkan selera makan para konsumen, sehingga rasa asli ikan lele yang gurih pun tidak dapat dinikmati.


Sumber : dari berbagai sumber dan pengalaman pemeliharaan lele di kolam terpal di Sentral Kewirausahaan Pemuda Taruna Dewa Dara Kel. Bugis Kec. Taliwang KSB. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
  • Media Penyuluhan © 2012 | Designed by Rumah Dijual, in collaboration with Web Hosting , Blogger Templates and WP Themes