Foto kegiatan penyuluhan masal di desa Lalar Liang Kec. Taliwang Kab. Sumbawa Barat
Menonton bersama info penyuluhan dengan film penyuluhan
Sejarah penyuluhan pertanian memberikan pengetahuan tentang latar belakang
kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian dalam mendukung keberhasilan pembangunan
pertanian.
Pengertian penyuluhan pertanian adalah proses pendidikan dengan sistem
pendidikan nonformal untuk mengubah perilaku orang dewasa agar memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang lebih baik, sehingga sasaran dapat
memilih dan mengambil keputusan dari berbagai alternatif pengetahuan yang ada
untuk menyelesaikan permasalahan dalam upaya meningkatkan kesejahteraannya.
Konsep-konsep penting terkait dengan penyuluhan adalah :
- Proses pendidikan (dengan sistem pendidikan nonformal dan pendidikan orang dewasa),
- Proses perubahan (menuju perilaku yang lebih baik, sesuai yang diinginkan), dan
- Proses pemberdayaan (memiliki pengetahuan dan kemampuan baru).
Penyuluhan pertanian lebih luas dan lebih jauh dari sekedar kegiatan
penerangan. Penyuluhan melibatkan proses komunikasi umpan balik dan ada
evaluasi terhadap perubahan perilaku yang dicapai pada diri sasaran.
Penyuluh pertanian merupakan peran yang tidak mudah, harus mengubah
usahatani dan perilaku petani beserta masyarakatnya. Seorang penyuluh harus
memiliki kompotensi tertentu yang diperoleh dengan menguasai ilmu-ilmu
pertanian, pendidikan, psikologi, komunikasi, sosiologi, kepemimpinan,
antropologi, dan manajemen; serta ilmu-ilmu lain yang mendukung misal ilmu
ekonomi.
Sebagai suatu kegiatan, penyuluhan pertanian dilakukan untuk mencapai suatu
keinginan atau tujuan. Penyuluhan pertanian merupakan proses pendidikan
non-formal bagi petani dan keluarganya. Tujuan penyuluhan pertanian adalah
meningkatkan perilaku dan kemampuan petani sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraannya. Agar tujuan dapat dicapai melalui kegiatan yang tepat, maka
rumusan tujuan harus memenuhi kriteria yang baik. Kriteria tujuan yang baik
adalah spesifik (specific), menggambarkan arah yang akan dicapai; dapat diukur
(measurable), dapat diketahui setiap kemajuan yang dicapai; dapat dicapai
(achieveable), memiliki dimensi jarak (remoteness); realistis (realistic),
memiliki kerangka jumlah dan jenis kegiatan yang dapat dicapai, memiliki jangka
waktu (time bond) sehingga dapat ditentukan lama pencapaiannya, serta menjadi
"motivasi" yaitu pernyataan tujuan harus dapat menggambarkan dengan
jelas "kebutuhan" dari orang-orang yang terlibat dalam pencapaian
tujuan.
Dari uraian konsep orang dewasa, maka rumusan tujuan penyuluhan pertanian
sebagai proses pendidikan seharusnya disesuaikan dengan cara belajar orang
dewasa, yaitu :
- cara belajar yang langsung dari pengalaman petani;
- proses belajar yang terjadi antara penyuluh dan petani dengan kedudukan sama;
- proses belajar yang dikembangkan atas dasar kebutuhan belajar akibat tuntutan situasi setempat yang terus berubah; dan
- suatu proses belajar yang bersifat self-learning dan kemandirian warga belajar yang berlangsung dalam situasi kehidupan yang nyata yang dituntut untuk dapat diimplikasikan dalam kegiatan penyuluhan.
Keberhasilan penyuluhan pertanian ditentukan pula oleh profesionalitas
penyuluh, yang memiliki tugas utama sebagai pembimbing, pendorong, motivator, komunikator,
dan lain-lain.
Jika dikaitkan dengan peran penyuluh, maka falsafah ini menekankan peran
penyuluh sebagai motivator, fasilitator, dan partner.
0 komentar:
Posting Komentar