Penyakit Blas Pada Tanaman Padi Dan Cara
Pengendaliannya
Ciri tanaman yang terkena penyakit blas dan menyebabkan bulir padi hampa
Gejala
:
Bagian
daun dan menimbulkan gejala penyakit yang berupa bercak coklat berbentuk belah
ketupat yang disebut blas daun.
Pada fase
pertumbuhan generatif/produksi tanaman
padi, gejala penyakit blas berkembang pada tangkai/leher malai disebut blas
leher.
Gejala awal blas pada tanaman padi
Penyebab :
Jamur P.
Grisea ; satu siklus penyakit blas membutuhkan waktu kurang lebih 1 minggu,
yaitu dimulai ketika spora jamur menginfeksi dan menghasilkan suatu bercak pada
tanaman padi dan berakhir ketika jamur bersporulasi (menghasilkan spora baru)
yang siap disebarkan ke udara.
Faktor Penyebab :
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan penyakit blas sperti tanah, pengairan,
kelembaban, suhu, pupuk dan ketahanan varietas.
Pengendalian
Penyakit Blas dengan Teknik Budidaya
- Penanaman benih sehat
- Perendaman benih, benih di rendam selam 24 jam dengan perbandingan 30 kg benih dengan 1 Liter lrutan fungisida.
- Jarak tanam tidak rapat dan ada lorong untuk menghindari kelembaban
- Pemupukan; hindari pengunaan urea yang berlebihan,
- Penanaman varitas yang tahan blas
- Penyemprotan fungisida sistemik sebaiknya 2 kali pada saat stadia tanaman anakan maksimum dan awal berbunga untuk mencegah penyakit blas daun dan blas leher terutama di daerah endemik.
Penggunaan
Fungisida
Perlakuan benih dengan
fungisida untuk pengobatan benih hanya bertahan selama 6 minggu,
“Benih yang sudah direndam selama 24 jam, diangin
anginkan, campurkan 100 ml fungisida untuk 30 kg benih dengan 0,5 – 1 liter
air, percikkan ke benih secara merata, dan diamkan benih selama 1 malam dalam
karung”.
Penyemprotan dilakukan
tanaman pada :
1.
Stadia anakan
maksimal padi umur 45 HST
2.
Awal berbungga
umur 60 HST
Kondisi
Lahan Sebelum Penyemprotan :
“Usahkan
air tidak banyak tergenang, agar kelembaban berkurang sehingga obat lebih
efektif” Penyemprotan sebaiknya dilakukan di pagi hari setelah embun pagi
hilang hingga jam 10 pagi dan penyemprotan sore hari setelah matahari
tergelincir/Bakda Asar.
Tabel 1.
Fungisida untuk pengendalian penyakit blas melalui penyemprotan
Nama
Bahan
(Bahan
Aktif)
|
Nama Dagang
|
Dosis Formulasi /aplikasi
|
Isoprotiolan
|
Fujiwan 400 EC
|
1 lt
|
Trisiklazole
|
Dennis 75WP, Blas 200SC,
Filia 252 SE
|
1 lt / kg
|
Kasugamycin
|
Kasumiron 25 WP
|
1 kg
|
Metil tiofanat
|
TOPSIN 500 SC
|
1 L / ha
|
Hasil uji coba
penanganan serangan blas pada padi dengan kategori serangan mencapai 50%
dilakukan penyemprotan dengan pola :
- Hari 1 : Mengunakan Nordox diaplikasi SORE hari dgn dosisi ½ - 1 Sendok makan/tangki
- Hari ke 4 : Penyemprotan TOPSIN dosis 2 tutup kecil / 10 ml per tangki.
- Hari ke 9 : Penyemprotan TOPSIN dosis 5 tutup kecil / 10 ml per tangki + 2 sdk mkn Apploud
- Hari ke 14 : Mengunakan Nordox diaplikasi SORE hari dgn dosisi ½ - 1 Sendok makan/tangki
- Penyemprotan selanjutnya mengunakan pupuk cair.
- Pengunaan pupuk Urea dibatasi dan diupayakan mengunakan Pupuk NPK.