0 komentar


Pemanfaat Pekarangan Rumah

Tanaman labu yang di gantung menjadi hiasan di halamn rumah


Tanpa banyak disadari bahwa lahan pekarangan bila dikelola secara optimal dan terencana dapat memberikan manfaat yang sangat besar untuk menunjang kebutuhan gizi keluarga, sekaligus untuk keindahan (estetika).
Lahan pekarangan dapat dikembangkan sebagai apotik hidup dengan menanami tanaman obat keluarga (TOGA) dan gizi hidup dengan menanam berbagai buah-buahan dan sayuran.
Dalam mengelola lahan pekarangan sebaiknya kita menyusun suatu perencanaan penataan lahan pekarangan sehingga areal lahan yang akan dikelola dapat dimanfaatkan secara optimal dan produktif secara berkelanjutan
       Pekarangan adalah sebidang tanah darat yang terletak langsung di sekitar rumah tinggal dan jelas batas-batasnya
       Karena letaknya di sekitar rumah, maka pekarangan merupakan lahan yang mudah diusahakan oleh seluruh anggota keluarga dengan memanfaatkan waktu luang yang tersedia. 
Pemanfaatan pekarangan yang baik dapat mendatangkan berbagai manfaat antara lain:
       Sumber pangan, sandang dan papan bagi penghuni rumah
       Sumber plasma nutfah dan ragam jenis biologi,
       Lingkungan hidup bagi berbagai jenis satwa,
       Pengendali iklim sekitar rumah dan tempat untuk kenyamanan,
       Penyerap karbondioksida dan penghasil oksigen,
       Tempat resapan air hujan dan air limbah keluarga ke dalam tanah,
       Melindungi tanah dari kerusakan erosi
       Tempat pendidikan bagi anggota keluarga
Pengolahan lahan
       Tahap ini merupakan tahap awal dalam berkebun. Lahan perlu dibersihkan dari tanaman liar. Upayakan pembersihan lahan tidak menggunakan bahan kimia karena residunya dalam tanah akan mengurangi produktivitas tanah.
       Bila tanah berwarna gelap dan gembur, kita hanya perlu memberikan pupuk tambahan pada saat penanaman. Sedangkan bila tanah berwarna agak terang, pucat, dan padat maka kita perlu mengolahnya secara intensif dengan mencangkul untuk mengemburkan tanah dilanjutkan dengan memberikan pupuk organik (pupuk kandang atau kompos)
Menentukan jenis tanaman
       Pilihlah jenis tanaman yang bermanfaat bagi keperluan rumah tangga baik untuk obat atau kesehatan (kunyit, jahe, temulawak, mengkudu) dan keperluan dapur (cabe, tomat, sereh, sayuran,) serta pelengkap gizi keluarga (pepaya , pisang , jeruk dan lain-lain).
       Upayakan menanam beragam jenis tanaman dengan maksud untuk mencegah adanya serangan hama dan penyakit pada tanaman. Untuk tujuan estetika, pilihan tanaman yang memiliki figure menarik
Menetukan tata letak
       Pada prinsipnya semua tanaman memerlukan sinar matahari yang cukup sepanjang hari.
       Tempatkan jenis-jenis yang berukuran kecil mulai dari bagian Timur dan tempatkan jenis tanaman yang berukuran besar seperti buah-buahan di bagian sebelah Barat. Hal ini dimaksudkan agar jenis tanaman yang besar tidak menaungi/menghalangi sinar matahari terhadap tanaman yang kecil.
       Demikian pula kerapatan dan populasi tanaman perlu diperhatikan karena mempengaruhi efisiensi penggunaan cahaya matahari serta persaingan antar tanaman dalam menggunakan air dan unsur hara. Aturlah tata letak sedemikian rupa yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan misalnya jangan sampai menghalangi jalan masuk, menghalangi pandangan, dan sebagian tanaman atau kotoran masuk ke areal kebun tetangga
Pemeliharaan
       Tahap pemeliharaan baik untuk lahan maupun tanaman merupakan hal yang harus selalu diperhatikan. Penyiangan dilakukan dengan membersihkan lahan dari rumput-rumput liar, bertujuan untuk mencegah kompetisi nutrisi tanaman dari tanah selain untuk keberhsihan dan keindahan. Sisa-sisa tanaman dan rumput sebaiknya dikeringkan lalu dikubur ke dalam tanah dalam-dalam karena dapat meningkatkan kesuburan tanah. Sisa tanaman dan serasah ini dapat juga diproses untuk dijadikan pupuk organik atau kompos.
       Pemberian air dengan cara penyiraman secara kontinyu sangat penting terutama pada tanaman yang berumur muda dan baru tumbuh, untuk selanjutnya aktivitas penyiraman ini dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan lahan pekarangan apakah kekeringan atau basah (lembab). Salah satu upaya untuk mempertahankan ketersediaan air di lahan pekarangan adalah dengan membuat kolam.


Proses Pembuatan Sei Sapi

0 komentar


Pembuatan Daging SeI Sapi
(Pengolahan daging khas NTT)
Penilaian Kwalitas Sei hasil pelatihan oleh Widya Iswara ( Ir. Wiwiek Yuniarti Costa, M.Si.) 
Sei yang telah di kyuring dan digantung sebentar untuk  mengeluarkan air



Oleh oleh
pelatihan teknologi hasil peternakan
Di BBPP Kupang


Daging se’i (daging asap) merupakan produk olahan tradisional yang telah populer di NTT.  Daging se’i yang diolah oleh masyarakat NTT secara tradisional umumnya menggunakan garam dapur, sendawa chili/salpeter, daging sapi dan kayu serta daun kusambi (Schleichera Oleasa) sebagai sumber asap. Pengasapan dengan menggunakan kayu dan daun kusambi memberikan aroma daging asap yang khas dan berpengaruh terhadap warna daging yaitu daging menjadi merah mengkilap  atau merah cerah.
Kelebihan yang dapat diperoleh dari proses pengolahan daging se’i adalah bahwa daging yang diasapi dapat disimpan lebih lama dan palabilitasnya tinggi, meskipun derajat kesukaan sepenuhnya tergantung kepada selera konsumen.
Umunya dalam  pengolahan daging se’i daging yang digunakan masih segar, warna merah cerah, terdiri dari serat-serat bergaris melintang yang arahnya sejajar dan daging harus bebas dari penyakit .
Proses Pembuatan Sei sebagai berikut : 
Proses pelunakan daging:
·         Proses pengirisan daging selebar ± 2 jari dan setebal ±3 cm tdk terlalu tebal dan tdk terlalu tipis, serta seragam, serta masih utus memanjang.
·         Dalam proses pelunakan ini, apabila daging yg digunakan terlalu tua/keras, maka dapat digunakan papain utk merendam daging tsb agar sedikit lunak. Sering juga digunakan cara tradisional dengan cara daging yg telah dipotong dicampur dengan daun papaya atau ditumbuk/digepuk dengan tujuan mematahkan serat-serat daging supaya menjadi lunak.
·         Dalam proses pelunakan dengan cara ini, upayakan agar daging tidak terlalu hancur karena akan menghasilkan sei yg kurang baik. Cara lain untuk mendapatkan se’I yang empuk adalah dengan mengirisnya dengan arah serat melintang sehingga mudah pada saat dikunyah.

Proses kyuring (direndam dalam bumbu) :
·         Kyuring merupakan proses perendaman daging yg telah diiris dan ditumbuk. Sebagai bahan utk kyuring adalah campuran antara garam dan garam salpeter atau NaNO2 /KNO3/garam sendawa (jika ada) dengan formulasi umum garam (NaCl) sebanyak 1-2% utk 1 kg daging (± 1 sendok makan) dan garam saltpeter 500/mg atau 0,05% untuk 1 kg bahan/daging sapi.
·         Bahan-bahan tersebut dilarutkan dengan air secukupnya dan dilakukan proses kyuring selama 6-12 jam.
·         Setelah dilakukan proses kyurin daging diangkat, digantung untuk mengeluarkan air dari daging dan sisa –sisa darah selama 1-2 jam. Proses ini sangat penting sebab apabila daging yang tidk ditiriskan terlebih dulu tapi langsung di asap akan menghasilkan se’I yg berwarna merah kehitaman.


Pengasapan:
·         Setelah daging di kyuring dan digantung  kemudian diasap dengan menggunakan tungku batu atau drum pengasap (sesuai alat yang ada) dan sebagai bahan bakarnya adalah kayu api/arang yang berasal dari kayu jenis kusambi.. pada bagian atas daging ditutupi juga dengan daun kusambi, penutupan ini memberikan pengaruh pada aroma seI yang akan di hasilkan.
·         Pada proses pengasapan, yg perlu diperhatikan adalah kayu api/arang, jangan sampai mengeluarkan nyala api pada saat pengasapan dan jarak antara daging dengan bara api ± 30 cm . Hal ini akan mempengaruhi hasil dimana nyala api akan membuat daging terbakar dan hangus.
·         Proses pengasapan 15-30 menit tergantung pada panas yang diberikan dan jumlah daging serta besarnya alat yang digunakan. Pada saat mengasap daging harus dibalik-balik agar semua permukaan merata .
Penyimpanan :
·         Daging hasil olah menjadi Sei dapat di simpan lebih lama
·         Penyumpanan di ruang terbuka dapat dilakukan seperti penyumpanan ikan asap yaitu di letakkan di atas tungku perapian memasak (secara tradisional)
·         Atau di simpan dalam lemari pendinggin

terimakasih semua

0 komentar

terimakasih untuk semua yang telah memberikan ucapan dan doa, smoga silaturahmi kita terus terjaga,

terimakasih untuk orang tua dan adek ku yang selalu mendukung setiap langkahku

terimakasih untuk keluarga bersarku yang selalu ada dalam segala suasana,


terimakasih ya ALLAH atas semua limpahan nikmat yang kau berikan,
tundukkan kepala kami sehingga kami tetap bisa bersyukur kepada Mu pemilik segalanya

taliwang, 14 januari 2013

Media Penyuluhan: PUTS

0 komentar

Media Penyuluhan: PUTS: PEMUPUKKAN BERIMBANG DENGAN PERANGKAT UJI TANAH SAWAH WKPP : KELURAHAN DALAM KECAMATAN TALIWANG KSB Penyuluhan tentang pemupukkan be...

PUTS

0 komentar


PEMUPUKKAN BERIMBANG DENGAN PERANGKAT UJI TANAH SAWAH
WKPP : KELURAHAN DALAM KECAMATAN TALIWANG KSB

Penyuluhan tentang pemupukkan berimbang merupakan salah satu materi yang terus di berikan kepada petani dalam upaya peningkatan pengetahuan dan kebisaan dalam penggunaan pupuk secara berimbang. Dengan menggunakan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) membatu penyuluh menyajikan data yang cukup akurat dalam merekomendasikan jumlah pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman secara tepat sesuai dengan lokasi pengujian. PUTS mirip laboratorium tahan kecil yang fleksibel di bawa kemana-mana dan dapat dengan mudah digunakan oleh penyuluh. Hasil rekomendasi pengujian unsur hara tanah dapat langsung di berikan kepada petani, dengan pengujian yang dilakukan secara berkala dan berkelanjutan makan akan di temukan rekomendasi yang tepat sesuai untuk lokasi tertentu.

Untuk wilayah kegiatan penyuluhan pertanian Kelurahan Dalam Kecamatan Taliwang, telah dilakukan pengujian unsur hara tanah pada 4 (empat kelompok tani) dengan dua hamparan sawah (hamparan lang sesat dan hamparan lang bentiu) dengan hasil sebagai berikut :

No
Hamparan dan Kelompok Tani
Tgl/bl/Thn
Penggukuran
Kondisi Unsur Hara (PUTS)
N
P
K
PH
1
Lang Sesat
           Kelompok Tani 
      Menir Putih
           Kelompok Tani 
      Lebok Raya

20 Desember 2012

20 Desember 2012

Sedang

Sedang

Tinggi

Tinggi

Tinggi 

Sedang

Netral

Agak masam 
 2
Lang Bentiu
            Kelompok Tani 
      Batu Aden
            Kelompok Tani 
      Bagek Rekeng

22 Desember 2012

22 Desember 2012

Sedang

Sedang

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Netral

Agak Basa  

Dari hasil pengujian unsur hara tanah di WKPP Kelurahan Dalam oleh penyuluh dan petani, maka rekomendasi penggunaan pupuk berdasarkan spesifikasi lokasi lahan dari kelompok tani yang ada adalah sebagai berikut :
Tabel : Mengunakan Pupuk Majemuk NPK (15-15-15)
No
Kelompok Tani
Rekomendasi  Pupuk Tunggal dan Majemuk (kh/ha)
Keterangan
NPK
15-15-15
Tambahan pupuk tunggal
Urea
KCL
SP-36
1
Kelompok Tani Menir Putih
150
200
10
0
Pupuk N dalam bentuk Urea
2
Kelompok Tani Lebok Raya
150
200
10
0
Drainase konvensional
3
Kelompok Tani Batu Aden
150
200
10
0

  4
Kelompok Tani Bagek Rekeng
150
200
10
0
Pupuk N dalam bentuk ZA

Tabel : Mengunakan Pupuk Majemuk NPK (20-10-10)
No
Kelompok Tani
Rekomendasi  Pupuk Tunggal dan Majemuk (kh/ha)
Keterangan
NPK
20-10-10
Tambahan pupuk tunggal
Urea
KCL
SP-36
1
Kelompok Tani Menir Putih
200
180
0
0
Pupuk N dalam bentuk Urea
2
Kelompok Tani Lebok Raya
200
180
0
0
Drainase konvensional
3
Kelompok Tani Batu Aden
200
180
0
0

  4
Kelompok Tani Bagek Rekeng
200
180
0
0
Pupuk N dalam bentuk ZA

Tebel : Cara dan waktu pemupukan tunggal dan majemuk
Jenis Pupuk
Pupuk Dasar
1-2 minggu setelah tanam
Pupuk Susulan I
3-5 minggu setelah tanam
Pupuk Susulan II
6-7 minggu setelah tanam
Majemuk
NPK 15-15-15
Semua dosis
NPK
(200 kg)
½ Dosisi Urea + Semua KCl
( urea 100 kg + KCL 10 kg )
½ dosisi urea

(urea 100 kg)
NPK 20-10-10
Semua dosis NPK
(200 kg)
½ dosisi Urea
(90 kg)
½ dosisi urea
(90 kg)

Catatan :
Cara perhitungan dan penetuan rekomendasi menggunakan Buku Petunjuk Penggunaan PUTS Versi 1.1. dari Balai Penelitian Tanah Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian 2011

 
  • Media Penyuluhan © 2012 | Designed by Rumah Dijual, in collaboration with Web Hosting , Blogger Templates and WP Themes